Minggu, 26 Desember 2010

Inilah Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia di Bukit Jalil Malaysia

 Hingga akhir pertandingan, Malaysia tetap unggul 3-0. Indonesia benar-benar mati angin. Hampir semua punggawa timnas tak berdaya pada pertandingan final malam ini.

Entah karena apa, yang jelas setelah Markus Haris Maulana mengajak walk out karena tak terima gangguan laser dari supporter lawan, pasukan Alfred Riedl benar-benar tak berkembang.

Gonzales tak berkembang. Begitupun Ahmad Bustomi yang biasanya main segalak Andrea Pirlo.

Duo winger, Okto Maniani dan M. Ridwan pun ibarat macan ompong. Bahkan terkadang demam panggung. Salah oper ataupun tak bisa menempatkan posisi.
Irfan Bachdim dan Firman Utina pun sama saja. Tercatat hanya Arif Suyono yang mampu memberikan sedikit harapan.

Di sisi lain tim besutan Rajagopal begitu percaya diri. Praktis babak kedua milik mereka. Apalagi selepas tiga gol yang dilesakkan Safee dan Azhari. Mereka mendikte pertandingan.

Tapi, kita lihat sebelum terjadinya gol. Indonesia masih bisa meladeni permainan mereka. Bahkan permainan Harimau muda Malaysia tak terlalu istimewa. Hanya Safee dan Noorsharlal yang bermain baik. Namun koordinasi keseluruhan biasa saja. Bahkan sesekali timnas masih mencuri kesempatan.

Lalu apa biang kekalahan kita?

Mental bertanding Garuda belum ada. Apalagi ekspektasi publik yang begitu besar. Ditambah lagi politisasi timnas oleh kutu-kutu politik. Jelas membuat timnas sangat terbebani. Tiap hari disajikan komoditas tentu saja berat.

Publik tentunya harus terus mendukung Garuda agar bisa mengejar defisit tiga gol di Bukit Jalil. Asal biarkan mereka menikmati pertandingan. Jangan biarkan kutu-kutu politik mempolitisasi timnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post